Jakarta – Jambiekspose. Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jambi masuk kandidat peraih Penghargaan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) /Dekranas Award 2017. Tidak semua Dekranasda masuk nominasi peraih Dekranasda Award tersebut, hanya beberapa daerah, diantaranya Dekranasda Provinsi Jambi. Sebagai salah satu nominasi peraih Dekranasda Award 2017, Dekranasda Provinsi Jambi melalui Ketuanya, Hj.Sherrin Tharia Zola diminta untuk melakukan presentasi tentang program kerja Dekranasda di hadapan pengurus Dekranas dan jajaran juri. Sherrin memberikan paparan Program Kerja Dekranasda Provinsi Jambi Dalam Rangka Penjurian Dekranas Award Pembina Teladan Tahun 2017, bertempat di Kantor Dekranas Pusat Rumah Kriya Asri, Cilandak Timur – Jakarta Selatan, Sabtu (09/09/2017) pagi.
Dalam paparan tersebut, Sherrin menekankan upaya-upaya yang dilakukan Dekranasda Provinsi Jambi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing kriya-kriya Jambi, untuk meningkatkan kesejahteraan pengrajin dengan tetap melestarikan budaya daerah dan kearifan lokal.
Sherrin mengungkapkan, untuk menentukan program kriya unggulan di Provinsi Jambi, berasal dari kearifan lokal yang merupakan warisan budaya, bahan baku mudah didapat dan berasal dari alam serta industri kreatif, yang nantinya akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Sherrin memaparkan program kegiatan Dekranasda Provinsi Jambi serta memperlihatkan kondisi Dekranasda Provinsi Jambi, dari mulai gedung Dekranasda Provinsi Jambi, Rumah Tenun, Balai Kerajinan, serta outlet-outlet kerajinan dibawah binaan Dekranasda Provinsi Jambi yang salah satunya ditempatkan di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.
Salah satu alasan dari adanya outlet kerajinan di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi adalah untuk pengunjung yang tidak sempat datang ke outlet kerajinan yang ada di Jambi, bisa mendatangi outlet yang ada di bandara.
Sherrin menjelaskan, Dekranasda Provinsi Jambi berupaya menggali, melestarikan, dan mempromosikan produk kriya Jambi guna meningkatkan pendapatan masyarakat dengan produk kriya unggulan berupa batik, songket, perhiasan, anyaman, kerajinan kayu, dan cinderamata.
“Dekranasda Provinsi Jambi bekerjasama dengan desainer ternama, Barli Asmara, dalam mengembangkan industri kreatif serta mengajak desainer lokal dan siswa siswi SMK Tata Busana untuk ikut terlibat pada pembuatan rancangan busana dengan menggunakan batik Jambi yang nantinya, 10 terbaik akan diajak di Peragaan Busana Jakarta Fashion Week pada bulan Oktober Nanti,” ujar Sherrin.
Sherrin mengungkapkan, Dekranasda Provinsi Jambi bersama Barli Asmara terus aktif dalam mempromosikan Batik dan Songket Jambi agar lebih dikenal oleh masyarakat luas, seperti mengikuti Indonesia Fashion Week, Jakarta Fashion Week, dan Muslim Fashion Festival Indonesia.
“Kami juga mengembangkan anyaman yang ada di Provinsi Jambi, dengan melakukan pelatihan pelatihan untuk membuat lebih banyak kreasi dari anyaman ini, dan hasilnya terlihat signifikan, dengan digunakannya anyaman-anyaman tersebut oleh hotel-hotel seperti, tempat baju kotor, hiasan lampu dan lainnya, sehingga menaikkan pendapatan para pengrajin,” terang Sherrin.
Lebih lanjut, Sherrin menyampaikan, ada pengrajin Jambi yang berasal dari Bungo mendapatkan penghargaan di tingkat nasional, dengan inovasinya yang mengolah serat pandan untuk dijadikan kain.
Para dewan juri memberikan apresiasi atas presentasi yang dilakukan oleh Sherrin serta memberi saran dan masukan untuk Dekranasda Provinsi Jambi agar kerajinan yang ada di Provinsi Jambi lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas, salah satunya dengan meniru apa yang dilakukan Desa Ubud Bali dalam memperkenalkan kerajinannya, sehingga bisa dikenal oleh masyarakat luas sampai ke mancanegara, yaitu dengan menggandeng pengrajin-pengrajin nasional dan internasional.(wz)