Jambi — Jambiekspose.com. Pelaksanaan Rakornis Kesmas ini bernilai penting dan strategis guna mendukung pencapaian misi kedua dalam visi misi Jambi tuntas 2021, meningkatkan kualitas SDM.
Hal ini ditandai dengan dibukanya secara resmi oleh Asisten III bidang administrasi umum, Tagor Mulia Nasution mewakili Plt Gubernur Jambi yang berhalangan hadir Kamis(26/04/2018) Golden harvest Jambi.
Turut mendampingi Dr. Ir. Bambang Setiaji, SKM. M.Kes Sesditjen Kemenkes RI, Oki Permana, Kabid Promkesmas Dinkes Provinsi Jambi mewakili Kadinkes.
Dikatakan Tagor Mulia Nasution, Pelaksanaan Rakornis Kesmas ini saya nilai penting dan strategis guna mendukung pencapaian misi kedua dalam visi misi Jambi tuntas 2021, meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat terdidik berbudaya agamis dan kesetaraan gender yang tentunya sejalan dan mendukung pencapaian nawacita.
” berharap dapat dilakukan refleksi target-target mana saja yang telah dicapai yang telah tercapai dan target apa yang saja yang masih menjadi pekerjaan rumah ke depan seperti penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi penurunan angka stunting dan singkatan akses air dan sanitasi, “jelasnya.
Untuk target target tersebut dapat diintervensi secara optimal khususnya target yang belum tercapai dan perlu perhatian khusus.
terkait hal tersebut dalam kesempatan ini menitipkan beberapa hal diantaranya pertama masalah gizi pendek atau stunting di Provinsi Jambi secara kuantitas mengalami penurunan, dari 26,6% pada tahun 2016 menjadi 25,2% pada tahun 2017.
“angka ini lebih rendah dari angka PSG Nasional prevalensi pendek atau stunting yaitu sebesar 27,5% padat tahun 2016 dan 29,6% pada tahun 2017 Namun demikian secara kualitas tidak ada perubahan di mana Provinsi Jambi masih bermasalah akut kronis sejak tahun 2015-2017 terkait gizi pada balita hanya Kabupaten Muara Jambi yang menunjukkan perubahan menjadi baik, “terangnya.
sebagaimana diketahui faktor langsung terjadinya penting adalah asupan makan yang tidak adekuat dan menjadi empuk dan penyakit infeksi.
Germas Pemerintah Provinsi Jambi telah mencanangkan Germas pada tahun 2016 sebagai kelanjutan nya 2017 telah dicanangkan untuk tingkat kabupaten kota yaitu Kabupaten Bungo dan Muara Jambi dan untuk tahun 2018 ini akan dicanangkan germas di Kabupaten Kerinci dan Merangin.
Ditambahkan oleh Oki Permana, Sejalan dengan agenda kelima nawacita presiden yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang salah satunya adalah program Indonesia sehat.
“Perlu kami sampaikan permasalahan kesehatan masyarakat Provinsi Jambi yang terkait dengan kesehatan masyarakat tahun 2017, kesehatan keluarga angka kematian ibu atau AKI tahun 2012 sebesar 359 /100000 orang sedangkan target nasional tahun 2019 sebesar 306/100000 orang, jumlah kematian ibu di provinsi Jambi cenderung menurun 59 kasus 2016 menjadi 54 kasus 2017, berdasarkan data SDKI angka kematian bayi di provinsi Jambi menurun dari 39 kasus 2007 menjadi 34 kasus 2012 serta capaian persalinan di faskes meningkat dari 65% tahun 2016 menjadi 77% tahun 2017,”urainya.
Untuk permasalahan gizi terutama gizi pendek atau stunting berdasarkan pemantauan status gizi 2015-2016 prevalensi balita stunting di provinsi Jambi Mengalami penurunan dari 26% tahun 2016 menjadi 25,2% tahun 2017.
Kabupaten locus canting tahun 2018 adalah Kabupaten Kerinci dan tahun 2019 adalah Tanjung Jabung Timur.
Sejalan dengan agenda kelima nawacita presiden yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang salah satunya adalah program Indonesia sehat.
Di mana dalam mewujudkan Indonesia sehat bukanlah semata-mata tugas bahasa saja tetapi merupakan tugas bersama seluruh komponen bangsa termasuk pemerintah daerah.
Perlu kami sampaikan permasalahan kesehatan masyarakat provinsi Jambi yang terkait dengan kesehatan masyarakat tahun 2017 terkait kesehatan keluarga angka kematian ibu atau AKI tahun 2012 sebesar 359 /100000 orang sedangkan target nasional tahun 2019 sebesar 306/100000 orang jumlah kematian ibu di provinsi Jambi cenderung menurun 59 kasus 2016 menjadi 54 kasus 2017 berdasarkan data sdki angka kematian bayi di provinsi Jambi menurun dari 39 kasus 2007 menjadi 34 kasus 2012 serta capaian persalinan di faskes meningkat dari 65% tahun 2016 menjadi 77% tahun 2017.
Untuk permasalahan gizi terutama gizi pendek atau stunding berdasarkan pemantauan status gizi 2015-2016 prevalensi balita stunting di provinsi Jambi Mengalami penurunan dari 26% tahun 2016 menjadi 25,2% tahun 2017 Kabupaten locus canting tahun 2018 adalah Kabupaten Kerinci dan tahun 2019 adalah Tanjung Jabung Timur.
Peserta yang mengikuti Rakornis ini ada sebanyak 80 orang Kabupaten kota Se-Provinsi Jambi.(Inro)
Editor : K20