Jambiekspose.com ( Jambi ) – Kembali tim gabungan dari Polda Jambi , TNI dan Satpol-PP lakukan penggerebekan gudang minyak ilegal tepi Jalan raya tepat nya di RT 21 Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Muarojambi.
Saat penggerebekan terjadi pegawai gudang tersebut berhamburan melarikan diri dari pintu samping begitu tim gabungan berhenti Di depan gudang minyak tersebut, tim gabungan menemukan satu mobil tangki BBM putih biru milik salah perusahaan non subsidi dan dua truk yang dimodifikasi untuk mengangkut minyak ilegal.(3/11)
Saat dilakukan penggerebekan para pekerja tengah memindahkan Solar non subsidi kedalam tedmon penampungan yang di duga akan di oplos dengan minyak hasil ilegal Drilling,
Kepala Biro Operasi Polda Jambi Kombes Pol Feri Handoko di dampingi Kabid Humas Kombes pol mulia prianto menegaskan bahwa Polda Jambi akan terus menertibkan aktivitas yang diduga Ilegal, ataupun pendistribusian minyak yang tidak sesuai peraturan.
Wakapolda Jambi Brigjen pol Yudawan yang datang ke lokasi mengatakan akan mengusut tuntas ,siapa pemilik usaha ini,dan akan di distribusikan kemana,dan yang jelas ini adalah kegiatan ilegal tegas jendral bintang satu.
Gudang ini merupakan tempat aktivitas pengisian bahan bakar yang kita duga bahan bakar yang dioplos atau dicampur, kemudian akan didistribusikan ke tempat lainnya dan di duga sudah berlangsung lama.
Di lokasi juga ditemukan ada banyak tedmon, yang sebagian berisikan minyak. Namun sayangnya tidak ada pelaku yang berhasil diamankan.
“Saat kita sampai memang ada aktivitas, namun pekerja berhasil melarikan diri. Hanya motor bernopol BH 4017 MX yang ditinggal oleh pemilik yang diduga sebagai pekerja gudang ini,” kata Feri.
Dari gudang tersebut diamankan barang bukti minyak sebanyak kurang lenih 6 ton solar. “Ini ada dua truk, semuanya masih setengah minyaknya diperkirakan barang bukti sebanyak 6 ton minyak jenis solar,” katanya.
Lebih lanjut wakapolda menjelaskan bahwa pemilik gudang, mengatakan masih diselidiki. “Untuk pemilik gudang sendiri sedang dilakukan identifikasi. Tapi kita sudah megang data tersebut nanti mungkin Krimsus yang bisa menjelaskan,” ujarnya
( Red 002 )