Jumat , Februari 14 2025
Home / Daerah / Kota Jambi / Sejenak Merenung Makna Hari Raya Idul Adha Sembari Menikmati Sate Hewan Qurban

Sejenak Merenung Makna Hari Raya Idul Adha Sembari Menikmati Sate Hewan Qurban

 

 

JAMBIEKSPOSE.COM | JAMBI — Suatu pelajaran penting dari pengalaman spiritual Nabi Ibrahim Alaihi Salam adalah kesabaran, keikhlasan, ketekunan dan keyakinan yang mendalam hingga tak tergoyahkan untuk meyakini bahwa yang patut dan layak disembah itu adalah Allah SWT yang memiliki kuasa atas ciptaan-Nya, jagat raya dan seisinya, termasuk makhluk yang hidup di dunia.

Hasrat Nabi Ibrahim Alaihi Salam untuk menegakkan tuntunan dan ajaran langit dengan kesadaran penuh menenteramkan hati serta membersihkan pikiran dari berbagai gangguan dan godaan.

Kisah  yang terjadi pada 2295 tahun sebelum masehi ini — artinya sudah lebih dari 4300 tahun silam terbilang dengan tarikh Masehi hari ini — sungguh melegenda, karena tetap dikenang sebagai kisah yang monumental sifatnya.

 

 

Seperti yang terkait erat dengan perayaan Hari Raya Idul Adha yang berpuncak pada penyembelihan hewan qurban, sebagai simbolik dari upaya mengenang keihklasan berqurban bersama kepasrahan Nabi Ismail — anaknya — sebagai ketaqwaan, ketaatan kepada perintah Allah SWT tanpa keraguan sedikitpun.

Bayangkan, kasih dan sayang seorang Bapak terhadap seorang anak, telah dia pertaruhkan dengan hati yang ikhlas untuk disembelih.

Jadi, bisa dibandingkan bila hari ini — 10 Zulhijah 1445 Hijriah bertepatan pada hari Senin, 17 Juni 2024 acara penyembelihan hewan qurban sebagai bagian dari ritual keagamaan yang sangat bernilai spiritual dilakukan  secara serempak usai pelaksanaan Ibadah Hari Raya Idul Adha serta usainya pelaksanaan ibadah haji bagi  yang mampu.

Seperti menyediakan hewan qurban untuk dibagi-bagikan kepada umat yang tidak mampu dan ingin ikut menikmati daging hewan qurban itu.

Tentu saja yang lebih unik dan menarik dalam pembagian daging hewan qurban itu, tidak pernah jadi soal, apakah yang bisa dan boleh menerima daging hewan qurban itu hanya untuk orang Islam saja.

Karena yang utama — yang paling berhak menerima pembagian daging qurban hewan yang telah disembelih dengan tata aturan tuntunan dan ajaran Islam yang baik dan benar itu adalah mereka yang tidak mampu. Keutamaan syarat ini pun, tidak berarti melarang mereka yang terbilang mampu, tapi ingin juga menikmatinya.

Artinya, sikap kepedulian sosial bagi sesama umat  yang tidak mampu  menjadi bagian dari perhatian tuntunan langit yang tersirat dalam makna rahmatan lil alamin. Persis seperti substansi dari makna amar makruf nahi mungkar yang bersifat universal bagi seluruh umat manusia di bumi, tanpa pandang bulu atau pilih kasih.

Karena itu kegembiraan dan kebahagiaan umat Islam seusai melaksanakan prosesi ibadah haji, lalu merayakan Idul Adha, patut dinikmati dengan penuh suka cita oleh umat manusia di bumi ini.

Agaknya, perlu sejenak direnungkan hakekat dari hari Raya Idul Adha — Qurban — sambil menikmati sate hewan sembelihan — sebagai simbolik dari lega lila Nabi Ibrahim Alahii Salam yang tulus, penuh ikhlas serta keyakinan dengan kesabaran seperti yang tersirat dari kisah sejarah pada 4300 tahun silam itu.

Indra Jaya

Spread the love

About Kang Maman

Check Also

Jelang Ramadan dan Idul Fitri, Polda Jambi Terus Jaga Situasi Kondusif, Kombes Pol. Mulia Prianto : Tindak Tegas Setiap Bentuk Pelanggaran Hukum

  JAMBIEKSPOSE.COM | JAMBI — Polda Jambi menegaskan bahwa tidak ada lagi ruang bagi geng …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lewat ke baris perkakas