Asisten III Buka Forum rapat koordinasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak se-Sumatera

Jambi – Jambiekspose. Peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak telah menjadi isu strategis di level nasional maupun internasional.
Hal ini ditandai dengan dibukanya secara resmi oleh Asisten III bidang administrasi umum, Syaifuddin Forum rapat koordinasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak se-Sumatera Kamis(05/10) Hotel Odua Weston. Turut mendampingi Kadis DP3AP2 Provinsi Jambi, Lutpiah, Kadis PP Provinsi Lampung, Dr. Budi Utami.
Dikatakan Syaifuddin, melalui Tema memperkuat Jejaring kerja dalam penanganan kekerasan, trafficking terhadap perempuan dan anak se-Sumatera.

Selain itu secara jumlah perempuan dan anak juga memiliki posisi strategis.
” Seperti diketahui isu gender, perempuan dan anak merupakan isu lintas sektor, lintas bidang dan  dan lintas disiplin ilmu.  Dari sisi jumlah, total penduduk perempuan dan anak mencakup lebih dari 70% penduduk Indonesia, suatu jumlah yang sangat berdampak terhadap keberhasilan pembangunan nasional kita,”jelasnya.
Untuk memastikan agar mereka juga mendapatkan akses, berpartisipasi, ikut mengontrol dan mendapatkan manfaat yang adil dan setara dari pembangunan di pusat maupun daerah, peran koordinator tentunya menjadi sangat penting.

Dengan kata lain  diperlukan koordinator yang dapat menyatukan berbagai elemen dan unsur yang ada di masyarakat, pemerintah dan dunia usaha untuk duduk bersama membicarakan masalah yang dihadapi saat ini.
“disisi lain pada kasus tindak kekerasan dan trafficking terhadap perempuan dan anak di Indonesia masih sangat tinggi bahkan berstatus darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak,”terangnya.

Terkait hal tersebut menyambut baik diselenggarakan forum pemberdayaan perlindungan perempuan dan anak (FP3A) Provinsi se-Sumatera, forum ini merupakan wadah kerjasama yang strategis di dalam rangka mewujudkan pembangunan yang responsif gender dan anak.

Forum ini diharapkan menjadi ajang sharing dan pembelajaran antara sesama Provinsi di rumah dengan Sumatera, sehingga capaian pembangunan perempuan yang baik seperti indeks pembangunan gender (IPG) yang tinggi di Sumatera Utara dan Sumatera Barat, serta indeks pemberdayaan Gender(IDG) yang tinggi Bengkulu dan Riau dapat diikuti Provinsi lainnya. Ditambahkan Lutpiah, pelaksanaan kegiatan ini merupakan amanat rekomendasi forum pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak(FP3A) se-Sumatera tahun 2016 di bandar lampung.

“hasil dari rumusan forum ini akan disampaikan kepada panitia Rakor Gubernur se-Sumatera yang akan direncanakan pada 08 oktober sampai dengan 10 oktober sebagai rekomendasi untuk pemangku kebijakan dalam urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, “jelasnya.
Peserta Rakor forum pemberdayaan perlindungan perempuan dan anak se-Sumatera di ikuti sebanyak 30 orang terdiri dari 9(Sembilan) Kadis PP dan PA se-Sumatera serta kegiatan ini dilaksanakan selama 2(dua) hari.

Penulis : Inro

Editor : k20