Jambi — Jambiekspose.com. Untuk melestarikan tanaman endemik di Provinsi Jambi, salah satunya, yakni tanaman Duku, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Jambi Drs H Usman Ermulan MM lakukan pertemuan dengan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jambi, Agus Sunaryo dan sejumlah SKPD Provinsi Jambi ruang kerja Asisten II Kamis (08/02/2018).
Dikatakan oleh Usman Ermulan, agar pihak pemerintah daerah khususnya Provinsi Jambi untuk segera mempatenkan dan mengorbitkan tanaman duku sebagai tanaman endemik di Provinsi Jambi, sehingga Jambi memiliki duku sendiri.
” kualitas duku di Jambi mempunyai cita rasa yang tinggi terhadap kelezatannya, tidak seperti duku di daerah lainnya yang memiliki tekstur kulit lebih tipis dan rasa buah yang lebih manis, “jelasnya.
“Tetapi saat ini kita tidak mempunyai indentitas, dan ini merupakan kekayaan intelegtual kita. Dan kami dari HKTI sangat mendukung,”katanya.
berharap kedepannya akan ada tata niaganya terhadap duku di Jambi sebagai upaya untuk meningkatkan dan mensejahterakan para petani duku di Jambi.
Ditambahkannya, sebagai bentuk dorongan, pihaknya akan menghimpun semua para petani duku di Jambi yang akan tergabung di dalam Jambi Kreatif Forum sebagai wadahnya.
Sementara itu, Rina Syafitri Ketua Jambi Kreatif Forum mengatakan sudah menghimpun beberapa komunitas kreatif di Jambi untuk melakukan beberapa gebrakan dalam upaya untuk meningkatkan nilai para petani duku di Jambi.
Rina berharap, dengan adanya gebrakan tersebut dapat mengembalikan suatu potensi yang bernilai ekonomi dan kesejahteraan baik untuk para petani maupun untuk Jambi.
Menurutnya, dalam waktu dekat ini akan membuat gebrakan dengan beberapa kegiatan, diantaranya. menggambar duku, mewarnai duku, memakan duku dan lain sebagainya.
“Gebrakan ini salah satu untuk mengembangkan dan mempertahankan tanaman endemik. Kalau tadinya sebagai tanaman turunan, sekarang jadi tanaman komoditi yang tak kalah penting dengan komoditi yang lain,” jelasnya.
Selain itu, dia juga mendorong pihak pemerintah untuk membuat produk hukum, “jika dalam peredarannya duku tersebut sudah memiliki hologram dan menunjukan bahwa duku tersebut berasal dari Jambi.”
Terkait untuk mempatenkan buah asli duku Jambi tersebut, Azrin, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Jambi mengungkapkan akan bertanggungjawab untuk menyelesaikan Intelektual Geografis (IG) duku Jambi sebagai sertifikat hak kekayaan intelektual.
Diakui Rini, saat ini duku Jambi belum mendapat perhatian serius dari pemerintah dalam upaya untuk mengembangkan dan mempertahankan keberadaanya.
Sementara itu, Asisten Dua Pemerintah Provinsi Jambi, Agus Sunaryo mengatakan sebagai langkah dari pemerintah saat ini untuk sertifikat bibit sudah terdaftar dari Kementrian Pertanian.
“Hanya saja untuk IG belum, insya Allah mulai tahun ini sudah didaftarkan dan diurus,” paparnya.
Baginya, kalau sudah mempunyai IG maka duku di Provinsi Jambi sudah mempunyai hak paten.
Penulis | Inro
Editor | k20