Jambi | Kambiekspose.com. Arak-arakan dalam perayaan Cap Go Meh berlangsung meriah di Kota Jambi. Peserta mengitari sekitar Kelenteng Hok Kheng Tong, kemudian melalui kelenteng lain terdekat. Cap Go Meh dilaksanakan di Kelenteng Hok Kheng Tong, dan sejumlah Kelenteng dan Vihara di Kota Jambi. Sementara Gubernur Jambi H Zumi Zola merayakan Cap Go Meh di salah satu Klenteng di Kota Jambi. Tampak juga hadir Kapolda Jambi Brigjend Pol Drs Muchlis AS MH.
Penonton yang menyaksikan membeludak. Lokasi dalam kelenteng penuh sesak, masyarakat terlihat antusias menyaksikan atraksi. Saat hadiri Perayaan Cap Go Meh, Gubernur Zumi Zola mengapresiasinya atas peran seluruh masyarakat dalam menjaga kerukunan.
Tahun Baru Imlek nampaknya kurang meriah kalau nggak ada Cap Go Meh. Kebanyakan orang cuma tahu Cap Go Meh adalah perayaan yang dilakukan orang Tionghoa dua minggu setelah Tahun Baru Imlek. Ternyata Cap Go Meh bukan sekadar itu, karena Cap Go Meh juga punya makna.
Imlek biasanya dirayakan dengan sembahyang ke Klenteng, Vihara dan Juga Gereja untuk memanjatkan doa keselamatan dan keberkahan di tahun yang baru. Setelah itu, baru deh kumpul dan makan bersama keluarga. Sedangkan, ketika Cap Go Meh, orang-orang membawa persembahan dan sembahyang ke Klenteng untuk mengucap syukur dan memohon keselamatan.
Ada empat Klenteng bekerja sama dalam perayaan Cap Go Meh di Jambi, yaitu dari Klenteng MAKIN Hok Kheng Tong, Klenteng MAKIN Leng Chun Keng, Klenteng MAKIN Sai Che Tien dan Klenteng Tiong Gie Thong.
Gubernur Jambi, H.Zumi Zola,S.TP,MA mengapresiasi peran seluruh masyarakat Provinsi Jambi, dari semua kalangan dan elemen dalam menjaga kerukunan Provinsi Jambi. Hal itu dinyatakan Zumi Zola saat menghadiri Perayaan Cap Go Meh Tahun 2569, sabtu (3/3/2018).
Zola mengapresiasi seluruh masyarakat yang menjaga suasana kondusif di Provinsi Jambi, mewujudkan kerukunan dan perdamaian. Persatuan dan kebersamaan itu sangat baik dan menjadi modal penting dalam pembangunan, sembari menghimbau masyarakat Provinsi Jambi untuk senantiasa menjaga dan memelihara persatuan dan kebersamaan.
Sementara Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia Provinsi Jambi, Johan Taslim menyampaikan, tahun ini dihadirkan pendidikan Agama Konghucu yang ditujukakan menjadi kaderisasi, dengan jumlah siswa 80 orang, yang diharapkan melahirkan cendikiawan Konghucu, yang berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Selanjutnya, Johan Taslim menghimbau seluruh umat Konghucu untuk bersatu dalam pembauran, tanpa membedakan suku, agama, dan antar golongan untuk kemajuan Provinsi Jambi.
Penulis | Inro
Editor | K20