Jambi – Jambiekspose. Setelah memaparkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Sustainable Development Goals(tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan di Provinsi Jambi dalam United Nations General Assembly (Sidang Umum Perserikatan bangsa-Bangsa/PBB) di New York, Amerika Serikat, Gubernur Jambi, Zumi Zola,S.TP,MA diundang dalam Pertemuan dengan Social Investors (Investor Sosial) di Harvard Club, sabtu (23/9).
Dalam pertemuan tersebut, Zola kembali mengemukakan terobosan pembangunan kelistrikan, yakni untuk menambah suplai energi listrik bagi masyarakat di desa-desa terpencil di Provinsi Jambi dengan menggunakan dana zakat dan CSR dari Bank Jambi serta kerjasama dengan UNDP, dan tidak menggunakan dana APBD dan APBN
“Di forum PBB yang diinisiasi oleh UNDP para pejabat tinggi negara-negara anggota menyampaikan inovasi program, ide, pandangan dan melakukan diskusi dengan semangat ingin menjadikan dunia dan masyarakat lebih baik ke depan,” ujar Zola.
Selain itu, dalam pemaparan tersebut, Zola juga memaparkan tentang program pembangunan pembangkit PTLMH yang merupakan solusi tepat untuk penyediaan listrik bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil.
“Saya memaparkan inovasi program pembangunan pembangkit PTLMH sebagai solusi penyediaan listrik bagi masyarakat di daerah daerah terpencil. Saat ini di Provinsi Jambi masih ada 18 desa yg belum mendapatkan pelayanan listrik dikarenakan lokasinya sulit utk dijangkau PLN. Dikatakan inovasi karena pembangunan ini sama sekali tidak menggunakan dana APBD Pemprov, melainkan didanai secara bersama oleh Badan Zakat Nasional dan UNDP,” lanjut Zola.
Lebih lanjut, Zola menjelaskan, mnurut ketua Baznas, Prof. Bambang Sudibyo, konsep pembangunan menggunakan dana zakat tersebut merupakan konsep pertama di Indonesia dan dunia.
“Saya berharap dukungan masyarakat Jambi agar proyek ini berjalan dengan sukses sehingga akan dilanjutkan untuk wilayah lain di Jambi. Dengan suksesnya proyek ini maka akan sangat dimungkinkan dilanjutkan di daerah lain di Indonesia , yang artinya Jambi sebagai pembuka jalan,” ungkap Zola.
Dari pemaparan yang disampaikan tersebut, alhamdulillah mendapat respon positif dari berbagai kalangan, khususnya negara-negara islam, seperti Turki.
“Alhamdulillah, inovasi ini direspon sangat positif, khususnya dari negara-negara Islam, salah satunya Turki. Saya menyampaikan dana zakat ini bisa menjadi kekuatan dana yang besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kurang mampu, dan listrik saat ini memamg sudah menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia. Mereka tertarik untuk mempelajari lebih jauh konsep ini dan berharap dapat diterapkan di negara mereka,” terang Zola.
Zola mengatkan, dia juga berkesempatan bertemu dan melaporkan tentang inovasi ini kepada Waki Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), Jusuf kalla (JK) yang alhamdulillah diapresiasi beliaudan hal tersebut diapresiasi Wapres, karena kelistrikan di Indonesia memang menjadi kewenangan PLN namun untuk memenuhi harapan masyarakat perlu dilakukan terobosan dan intervensi oleh Pemerintah Daerah, apalagi tidak mengandalkan dana APBD.
Zola mengemukakan , khadiran Provinsi Jambi di forum internasional level PBB mewakili Indonesia juga mendapat perhatian khusus dari Menteri Luar Negeri RI dan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, dan hadirnya Jambi di forum ini mengantarkan Jambi ke tingkat internasional dan InsyaAllah juga memberikan hal positif untuk Indonesia.
Zola melakukan penjajakan awal dan mengundang para social investor untuk bersinergi dg Pemprov Jambi dalam membuat program bersama yg bernilai pada sosial ekonomi dan lingkungan.
“Saya sempat juga diwawancarai oleh beberapa media internasional. Beberapa hari ke depan saya juga akan melakukan pertemuan-pertemuan lanjutan untuk mempromosikan Jambi dan mengundang para investor internasional untuk datang ke Jambi. Saya mohon doanya dari seluruh masyarakat Jambi,” pungkas Zola.
Penulis : Inro
Editor : k20