Jambiekspose.com Tajam & terpercaya
Jambi — Jambiekspose. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyiapkan sejumlah agenda untuk menyambut peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi (PE) ke-72, yang akan jatuh pada tanggal 28 September 2017 yang lalu.
Hal ini juga diikuti ESDM Provinsi Jambi Minggu(15/10) di halaman kantor dinas melaksanakan hari jadi pertambangan dan energi langsung dibuka secara resmi oleh Kadis ESDM Provinsi Jambi, Hary Andria.
Turut mendampingi hari jadi pertambangan dan energi,
Kadis Perkebunan Provinsi Jambi, Ir. Agusrizal, MM, Ketua Dharma Wanita, Titik Chairunisa Hary Andria, Sekretaris Dinas ESDM Provinsi Jambi, Eko Nugroho, Kabid Pertambangan umum, Ir. M. Herpandri Hadi, Kabid EBT-TT, Zulfahmi, ST, Kabid Ketenagalistrikan, Yussvinoza, ST, MT, Kabid Geologi, Ir. Karel Ibnu Suratno serta para purna tugas dari ESDM.
Dikatakan Hary Andria, melalui tema yang diambil Energi berkeadilan untuk kesejahteraan rakyat, Dinas ESDM Provinsi Jambi melaksanakan hari jadi pertambangan dan energi ke-72 tahun yang jatuh ditanggal 28 September bulan lalu.
“kegiatan ini dilaksanakan untuk menjalin Silahturami antara pegawai dari dinas ESDM Kabupaten kota Se-Provinsi Jambi dikarenakan dari peraturan pemerintah pusat bahwa dari dinas Kabupaten kota sudah menjadi tanggung jawab kerja oleh Provinsi,”terangnya.
Walaupun hari jadinya sudah lewat yaitu bulan september, kegiatan tetap dilaksanakan karena menjalin kerjasama antara pimpinan, staf sehingga tidak ada kecanggungan dalam pekerjaan. Dikarenakan selama ini kegiatan hari jadi hanya dilakukan diseluruh Kabupaten kota Se-Provinsi Jambi, tahun ini dilakukan di Provinsi Jambi.
“pegawai yang ada di dinas ESDM Kabupaten kota sudah seluruhnya menjadi tanggung jawab dinas ESDM Provinsi Jambi, “tegasnya.
Ditambahkannya, Sejarah Hari Jadi Pertambangan dan Energi”, Setelah tersiarnya kabar kemerdekaan 17 Agustus 1945 lewat radio, pada tanggal 25 September 1945 dikeluarkan pengumuman dari Pemerintah Pusat yang menyatakan bahwa semua pegawai negeri adalah pegawai Republik Indonesia dan wajib menjalankan perintah dari Pemerintah Republik Indonesia.
Mengacu perintah tersebut, pada tanggal 27 September 1945 malam, Komite Nasional Indonesia Kota Bandung yang baru terbentuk, mengumumkan lewat radio agar keesokan harinya semua kantor dan perusahaan yang ada di Bandung diambil alih dari kekuasaan Jepang.
Hari Jumat tanggal 28 September 1945, pukul 11.00 WIB sekelompok pegawai muda di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) pun mengambil tindakan berani. Dipelopori oleh Raden Ali Tirtosoewirjo, Arie Federik Lasut (A.F. Lasut), R. Soenoe Soemosoesastro dan Sjamsoe M. Bahroem, mereka mengambil alih secara paksa kantor Chisitsu Chosasho dari pihak Jepang, dan sejak saat itu nama kantor diubah menjadi Pusat Jawatan Tambang dan Geologi dan A.F. Lasut ditunjuk sebagai Kepala Jawatan Tambang dan Geologi Indonesia Pertama. Untuk menghindari agresi Belanda, Kantor Jawatan terpaksa berpindah ke Tasikmalaya, Magelang dan Yogyakarta.
Sementara itu dikatakan Herpandri Hadi, hari jadi pertambangan dan energi ini diikuti seluruh pegawai dari dinas ESDM.
“hari jadi pertambangan dan energi melaksanakan kegiatan berupa jalan santai dilaksanakan pada hari minggu, lomba mewarnai bagi anak-anak lingkungan dinas, lomba bagi kalangan pegawai, “urainya.
Dikarenakan terhalang akan pekerjaan serta kondisi cuaca beberapa perlombaan dilaksanakan secara bersamaan hari minggu, untuk doorprizenya berupa 3 unit sepeda.
Penulis : Inro
Editor : k20
