Jambi | Jambiekspose.com. Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Provinsi Jambi Tahun 2018.
Hal ini ditandai dengan dibukanya secara resmi oleh Plt Sekda Provinsi Jambi, H. M Dianto Rabu(07/03/2018) Rumah Kito resort Hotel.
Turut mendampingi Deputi Bidang Pelatihan Penelitian dan Pengembangan BKKBN Pusat, Prof Muhammad rizal mertua Damanik, Phd. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Mukhtar Bakti, SH, MA, , serta para utusan BKKBN Kabupaten kota Se-Provinsi Jambi.
Dikatakan H. M Dianto, Rakorda ini mengambil tema penguatan integrasi program lintas sektor di kampung KB guna mempercepat terwujudnya sumber daya manusia menuju Jambi tuntas 2021.
” kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah akan memperlambat kemajuan manusianya. Terlebih menurut M Dianto, dengan semakin terbatasnya daya tampung alam semakin terbatas, “jelasnya.
“Saat ini, penambahan penduduk tidak hanya karena faktor kelahiran semata. Akan tetapi juga adanya migrasi penduduk dari luar provinsi Jambi,” ujarnya.
melalui visi dan misi Jambi TUNTAS dengan jangka panjang berorientasi pengendalian penduduk yang berujung pada pengentasan kemiskinan.
“Salah satu upaya kongkrit untuk memecahkan masalah tersebut, tersebut dengan mengentaskan desa tertinggal dan melalui kampung KB,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Rizal Damanik, dengan adanya Kampung KB ini maka kualitas SDM akan mampu ditingatkan.
“Jadi Kampung KB itu adalah lintas sektoral. Ada dinas kesehatan, perikanan, PUPR, pertanian dan pendidikan maka masalah di masyarakat akan dapat segera diketahui dan diatasi.Pemerintah sangat serius dengan program kampung KB ini yang merupakan ikon dari BKKBN,” tegasnya.
Rizal Damanik pun optimis dengan berjalannya Kampung KB ini maka kualitas SDM dan perekonomian warga akan meningkat.
Kepala BKKBN provinsi Jambi Mukhtar Bakti mengatakan sejak tahun 2016 BKKBN telah menyusun road map pembentukan kampung KB. Dengan terbentuknya Kampung KB di setiap Kecamatan, akan ada geliat program KKBPK secara masif di desa terpilih yaitu desa memenuhi syarat dibentuknya Kampung KB, antara lain wilayah dengan capaian program KKBPK-nya rendah dan tergolong miskin.
“Kampung KB merupakan salah satu inovasi strategis menumbuhkan kegiatan prioritas program KKBPK bersama program pembangunan dari sektor kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi dan lainnya. Dengan mengedepankan partisipasi masyarakat setempat yang kelak menerima manfaatnya,” ujarnyai.
Program Kampung KB ini memiliki tujuan dan manfaat strategis bagi masyarakat. Karena, mampu meningkatkan kualitas manusia itu sendiri.
Penulis | Inro
Editor | K20