Jambi — Jambiekspose.com. Musrenbangtan merupakan suatu tanda kepedulian dan kesungguhan kita dalam melaksanakan program-program dan percepatan pelaksanaan pembangunan pertanian baik di tingkat lapangan, kabupaten/kota dan provinsi, yang mana telah diamanahkan kepada kita semua.
Hal ini ditandai dengan dibukanya secara resmi oleh Asisten III bidang administrasi umum mewakili Gubernur Jambi, Tagor Mulia Nasution Senin(26/03/2018) Rumah Kito resort Jambi.
Turut mendampingi Kepala Bagian Kebijakan dan Program Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian RI, Prayudi, I Kadis TPHP, Ahmad Maushul, Ir. Sri Argunaini Sekretaris Dinas TPHP Provinsi Jambi.
Dikatakan Tagor Mulia Nasution, Melalui rapat musrenbangtan 2018 dan dengan tema kita tingkatkan sinergitas program pembangunan pertanian dalam rangka pencapaian target produksi dan produktifitas tanaman pangan hortikultura dan peternakan menuju Jambi tuntas 2021.
” bahwa TAHUN 2018 merupakan tahun Ketiga pelaksanan RPJMD Provinsi Jambi 2016 – 2020 yang merupakan RPJMD Tahap 3(tiga),” jelasnya.
dengan memfokuskan pertama, Pencapaian daya saing wilayah dan ekonomi rakyat; kedua, Terwujudnya infrastruktur wilayah yang berkualitas serta; ketiga, Perkembangan penerapan IPTEK.
Sesuai dengan hal tersebut harus memperhatikan lebih serius terhadap Kebutuhan Dasar Manusia atau Masyarakat Jambi; Infrastruktur Daerah yang lebih baik; Pembangunan Pertanian dan Lingkungan Hidup; Meningkatkan Perekonomian Daerah; serta Tata Kelola Pemerintahan yang lebih baik.
“Saat ini permasalahan yang cukup mendasar dalam melaksanakan pembangunan pertanian, antara lain tingginya konversi lahan pertanian dimana berdasarkan angka BPS lahan sawah di Provinsi Jambi dari tahun 2011 2016 rata-rata mengalami alih fungsi sebesar 4,22% per tahun, “terangnya.
sedangkan keterbatasan lahan untuk perluasan areal baru lahan pertanian untuk dilakukan pencetakan sawah, jumlah populasi ternak yang belum mencukupi kebutuhan pasar dalam daerah, angka kematian hewan yang masih cukup tinggi, penyakit hewan yang mempengaruhi peningkatan produksi ternak, belum memadainya infrastruktur pertanian.
Berdasarkan rata-rata Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) pada tahun 2017 untuk subsektor Tanaman Pangan sebesar 96,92, subsektor Hortikultura sebesar 92,09 dan subsektor Peternakan rata rata sebesar 99,08.
Tingkat inflasi sangat mempengaruhi Indeks NTP ini, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor (seperti infrastruktur, rantai pemasaran dan kebijakan pasar, transportasi, lokasi dan jarak dari produsen ke konsumen).
Sedangkan berdasarkan rata-rata Indeks Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) subsektor Tanaman Pangan sebesar 105,39, subsektor hortikultura sebesar 102,32 dan subsektor peternakan sebesar 105,85.
Pada Bulan Februari 2018 NTP subsektor Pangan sebesar 98,71; NTP subsektor hortikultura sebesar 93,31; dan NTP subsektor Peternakan sebesar 98,34.
Ditambahkan Ahmad Maushul, Pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan peternakan pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya usaha-usaha yang mampu menghasilkan produk mulai dari hulu sampai hilir.
” Pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan peternakan memiliki orientasi untuk meningkatkan produktivitas dan produksi, nilai tambah dan daya saing sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani maupun masyarakat sekitarnya,”imbuhnya.
Peserta pertemuan Musrenbangtan Tingkat Provinsi ini berjumlah sekitar 88 Orang yang terdiri dari Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kab/Kota beserta jajaran Eselon III dan IV, Pejabat Eselon III dengan membawa Eselon IV Pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi.
Penulis : Inro
Editor : k20