Jambi — Jambiekspose.com. Kawasan Ekosistem Esensial (KEE), ekosistem di luar kawasan hutan konservasi yang secara ekologis penting bagi konservasi keanekaragaman hayati yang mencakup ekosistem alami dan buatan yang berada di dalam dan di luar kawasan hutan.
Hal ini ditandai dengan dibukanya secara resmi oleh Sekretaris Dinas kehutanan Provinsi Jambi, Yazel Fatra SP, mewakili Plt Kadis Kehutanan yang Berhalangan hadir, Sosialisasi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE), Selasa(28/08/2018) Hotel V Jambi.
Turut mendampingi Ir. Mirah BPEE, Kementerian lingkungan hidup dan Kehutanan RI, Dr. Sri Rahayu Dari LIPI, Nunie Pemerhati flora dan fauna, Hj Aryen Desi Kasi , KSDAE. sekaligus Ketua penyelenggara sosialisasi kawasan KEE.
Dikatakan Yazel Fatra, Kawasan Ekosistem Esensial sangat berperan penting dalam mendukung perlindungan keanekaragaman hayati (ekosistem, spesies, dan keanekaragaman genetik).
” Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dikenal dengan beberapa tipe ekologis, landscape, pencadangan,”jelasnya.
KEE yang berdasarkan pada pertama, Tipe ekologis penting atau nilai konservasi tinggi didalamnya termasuk kawasan mangrove, karst, gambut dan perairan darat/lahan basah (danau, sungai, rawa, payau, dan wilayah pasang surut yang tidak lebih dari 6 meter).
Kedua, Tipe landscape didalamnya termasuk habitat endemik dan lintasan satwa liar dan, tipe ketiga, pencadangan sumber daya alam di dalamnya termasuk taman keanekaragaman hayati.
Berdasarkan informasi dari Kementerian lingkungan hidup dan Kehutanan RI, bahwa pada tahu 2020 capaiannya perlindungan terrestrial direncanakan mencapai 17 persen dari wilayah daratan dan kawasan perairan darat ada 32.48 juta ha dan 10 persen dari kawasan pesisir dan laut.
“Provinsi Jambi mempunyai potensi sumber daya alam kehutanan seluas 2.098.535 ha, yang terdiri dari hutan produksi terbatas seluas 258.285 ha, hutan lindung seluas 179.588 ha serta hutan konservasi seluas 685.471 ha, “ucapnya.
Selain dalam kawasan hutan terdapat juga potensi diluar kawasan hutan khusus sebagai calon KEE yang tersebar di provinsi Jambi antara lain pantai cemara dan mangrove di kabupaten Tanjabtim.
” dengan adanya kawasan ekosistem esensial di Provinsi Jambi diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi keanekaragaman hayati baik ekosistem maupun spesies yang paling unik, “imbuhnya.
Pertemuan ini juga sebagai sarana untuk membangun komitmen bersama semua pihak untuk mengintegrasikan inisiatif dan Data-data terkait dengan KEE di Provinsi Jambi.
Ditambahkan oleh Hj Aryen Desi, selaku Kasi KSDAE. dengan mengambil tema menuju kawasan ekosistem esensial (KEE) yang melestarikan alam dan mensejahterakan masyarakat.
“Tujuan sosialisasi kawasan KEE ini, untuk mensosialisasikan informasi betapa pentingnya KEE, kemudian mendorong pemahaman dan kesadaran seluruh pihak untuk dapat mengelola KEE secara berkelanjutan, “ujarnya.
Peserta yang mengikuti sosialisasi ini ada sebanyak 60 orang berasal dari beberapa stakeholder, KPHP dilingkup dinas kehutanan Provinsi Jambi, OPD terkait, LSM peduli lingkungan.
Materi dalam sosialisasi KEE ini, pertama, identifikasi, inventarisasi dan penetapan kawasan ekosistem esensial Provinsi Jambi, kedua, pengelolaan keanekaragaman hayati jenis hoya dan ekosistem di Jambi, ketiga, potensi kawasan esensial di provinsi Jambi khusus pada pantai cemara.(Inro)
Editor : K20