Jakarta — Jambiekspose.com.
Aliansi Pergerakan Intelktual Peduli Jambi (APIP-Jambi) kembali melakukan aksi demonstrasi didepan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, (KPK) Kuningan Jakarta pada Senen Pagi 25/11.
Dengan jumlah massa aksi yang tidak kurang dari 100 orang, orator memberi aba-aba jika disebutkan kata periksa AJB, maka diikuti dengan suara massa aksi dengan teriakan Tangkap AJB.
“Periksa AJB” ujar Orator, “Tangkap AJB” sambut massa Aksi.
Aksi Massa yang dilakukan Orgaisasi APIP merupakan aksi kedua dari minggu sebelumnya dengan tujuan menuntut agar komisi pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Walikota Sungai Penuh, Provinsi Jambi dalam 3 Perkara kasus. Hal itu disampaikan oleh Fazin selaku koordinatir aksi.
” Kedatangan kami kemari adalah kedatangan yang kedua kalinya, dengan 3 tuntutan yang sama yaitu, pertama Panggil dan Periksa Asyafri Jaya Bakri (AJB) selaku walikota sungai penuh atas dugaan penerimaan gratifikasi sebesar 1,6 Miliar. Kedua Panggil dan Periksa AJB atas dugaan jual beli jabatan dengan seorang pengusaha berinisial ZH pada 19 November 2019 yang lalu. dan terakhir Panggil dan periksa AJB dalam perkara proyek tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) pada tahun 2014 yang melibatkan nama AJB. Dari ketiga perkara tersebut kami menduga kuat ada 3 jenis tindak yang merupakan pidana, pertama dugaan gratifikasi, kedua dugaan suap jual beli jabatan dan ketiga tentu dugaan korupsi pembangunan tempat pembuangan sampah, dan tuntutan terakhir tentu nya ini merupakan jalan untuk menolak oligarki dan KKN” tutur Fazin selaku koordinator aksi saat ditemui di lokasi.
Fazin juga menjelaskan, aksi massa Apip juga merupakan bentuk protes terhadap pratik nepotisme yang ada di kota sungai penuh. Menurut fazin nepotisme adalah salah satu pintu gerbang korupsi.
“Kita sudah meningalkan KKN sejak 20 tahun lalu, dan itu merupakan amanat dari reformasi, dan reformasi tercipta melalui perjuangan panjang yang berdarah-darah hingga menghilangkan nyawa manusia. lalu apakah kita masih membiarkan praktek oligarki dan perbuatan KKN itu terus terjadi, tentu tidak dan kita akan lawan. Nepotisemu merupakan salah satu pintu masuk Korupsi, itulah yang kita tentang keras dan di Sungai Penuh kita melihat praktik itu terjadi” lanjut Fazin.
Setelah orasi di tutup, masapun membubarkan diri, menurut Fazin jika aksi mereka tidak ada efek cepat maka APIP akan kembali mendatangi Gedung KPK pada Kamis mendatang.
“Kita lihat beberapa hari kedepan usai aksi ini, kemungkinan jika tidak ada respon dari KPK kita akan datang lagi pada kamis nanti, kita juga akan mendatangi gedung DPP partai Demokrat, dimana AJB merupakan kader Demokrat, kita akan melakukan protes terhadap partai itu, kenapa menyokong orang yang pro KKN,” tutup Fazin.(M.yunus)