Foto Inro, Kabid PPMHA Buka Workshop.
Jambi, Jambiekspose.com – – bertempat di Hotel Odua Weston Jambi Pundi Sumatera dan TFCA menggelar Workshop memperkuat sinergi parapihak dalam mendukung upaya pengelolaan bentang alam Kerinci seblat, Bukit tiga puluh dan berbak sembilang secara lestari dan berkelanjutan.
Hal ini ditandai dengan dibukanya secara resmi oleh Kabid PPMHA Dishut Provinsi Jambi, Gushendra mewakili Kadishut Provinsi Jambi yang Berhalangan hadir dalam workshop Selasa(18/12/2018).
Dikatakan oleh Gushendra, keberadaan taman nasional Kerinci seblat merupakan salah satu kawasan konservasi yang menjadi Asean heritage site dan world site dari UNESCO dan dianggap sebagai warisan dunia karena memiliki kelengkapan ekosistem dan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi.
“Kawasan taman nasional Kerinci seblat pertama kali di Umumkan sebagai salah satu taman nasional dengan surat keputusan menteri pertanian nomor 736/mentan /x/1982 tanggal 10 oktober 1982 kawasan ni merupakan gabungan dari berbagai kawasan seperti cagar alam yang, suaka margasatwa, taman wisata dan hutan lindung, “jelasnya.
Secara administrasi taman nasional Kerinci seblat ini berada di 4(empat) wilayah administrasi Jambi, Padang, Bengkulu, Sumsel dan terbentang di punggungan bukit barisan di pulau Sumatera.
” Taman Kerinci seblat merupakan salah satu kawasan konservasi yang menjadi Asean heritage site dan world site dari unesco dan dianggap warisan dunia karena memiliki kelengkapan ekosistem dan keanekaragaman hayati yang cukup lengkap, “terangnya.
Tujuan Workshop ini mendapatkan informasi terkini tentang peta situasi dan inisiatif yang sedang dan berpotensi untuk mendukung pengelolaan landscape TNKS, TNBT, dan TNBS.
Secara khusus workshop ini bertujuan untuk, mendukung Balai TNKS, TNBT dan TNBS dalam mengidentifikasi para pihak dan inisiatif yang bekerja disekitar landscape Kerinci seblat, Bukit tiga puluh dan berbak sembilan.
“Membangun sinergi multipihak dalam mendukung pengelolaan landscape TNKS, TNBT, TNBS secara lestari dan berkelanjutan. Mengidentifikasi tantangan dan ancaman serta melakukan gap analisis untuk mengetahui kebutuhan kedepan dalam pengelolaan, “urainya.
Dikarenakan ketiga wilayah taman nasional ini merupakan aset penting yang dimiliki saat ini, untuk itu tropical forest conservation action memetakan pihak-pihak yang bekerja dalam mendukung pelestarian TNKS, TNBS dan TNBT.
Hasil diharapkan dokumen strategis mendukung TNKS TNBT dan TNBS kedepan yang dianalisis berdasarkan kebijakan umum pengelolaan kawasan konservasi nasional rencana tahunan Balai pengelola TNKS TNBT TNBS serta dan inisiatif para pihak disekitar landscape.
Ditambahkan oleh, Eri Dharma workshop ini dilangsungkan selama satu hari, disajikan dalam bentuk talk show dengan menghadirkan 5(lima) narasumber yakni taman nasional Kerinci seblat, taman nasional berbak sembilang, taman nasional bukit tiga puluh.
Dokumen ini akan menjadi rujukan bagi lembaga donor khususnya TFCA Sumatera dalam menilai dan menentukan mitra inisiatif yang akan didukung dalam periode 2019-2021.
Peserta ada sebanyak 110 merupakan representasi dari Otoritas pengelola taman nasional yang berada diwilayah Provinsi Jambi terdiri dari Dirjen KSDAE, Balai Besar TNKS TNBT dan TNBS. Institusi kehutanan dan lingkungan hidup, Bappeda, pihak swasta, CSO, NGO. (Inro).