Jambi — Jambieskpose.com. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agus Rijal membuka secara resmi bintek pengolahan hasil perkebunan berbasis GMP untuk komoditi (KARET, KELAPA, AREN DAN GULA TEBU) Senin(13/08/2018) Hotel Aston Jambi.
Turut mendampingi Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Ir. Dedi Junaidi,M.Sc
Dikatakan oleh Agus Rijal, dalam rangka pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Perkebunan Berbasis GMP untuk komoditi karet, kelapa, aren dan gula kelapa yang akan berlangsung dimana Provinsi Jambi sebagai tuan rumah dari tanggal 13 – 16 Agustus 2018.
“Tujuan dari pertemuan ini, untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajemen kelembagaan usaha bagi petugas dinas propinsi, dan kabupaten dalam memproduksi hasil olahan perkebunan yang berkualitas sesuai GMP, “jelasnya.
kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Perkebunan berbasis GMP diharapkan dapat meningkatkan kemampuan teknis petugas dinas propinsi maupun kabupaten, sehingga produk-produk olahan perkebunan memiliki daya saing di pasar domestik maupun internasional.
Peserta pertemuan berasal dari petugas dinas propinsi sentra produksi karet, kelapa, aren dan gula tebu di Indonesia.
“peserta diantaranya dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Banten, Maluku Utara, Maluku, dan Papua yang merupakan penerima dana tugas pembantuan TA.2018,”urainya.
Adapun materi yang akan disampaikan pada pertemuan Bintek, pertama, Kebijakan Pembangunan Pengolahan Komoditi Perkebunan – oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Ir. Dedi Junaidi,M. Kedua,
Teknologi Pengolahan Gula dan Prospek Pasar – oleh PT. Mohas Resty Kolaka, ketiga, Teknologi Pengolahan Bokar Bersih – oleh Balai Penelitian Sembawa, Sumatera Selatan.
Pengawasan Mutu Bokar di Pabrik dan Registrasi Pedagang – oleh Kementerian Perdagangan.
Teknologi Pengemasan – oleh D&D Indonesia, Jakarta.
Teknologi Pengolahan Kelapa dan Prospek Pasar – oleh C.V Coconut Center. Penerapan GMP/GHP pada Usaha Pengolahan Perkebunan – oleh Direktorat Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Perkebunan.
Ditambahkan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Ir. DEDI JUNAEDI, M.Sc bahwa pembangunan pengolahan hasil perkebunan mengacu pada Nawacita Jokowi – JK.
Peningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk mewujudkan kedaulatan pangan, Peningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pangan dan pertanian, Peningkatkan ketersediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi dan Peningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
“Kegiatan ini mempunyai arti strategis dalam upaya mendorong peningkatan pembangunan agroindustri di perdesaan, dan memberikan dampak ikitan dalam peningkatan kesejahteraan perkebunan, “terangnya.
Kegiatan Pengolahan merupakan suatu tahapan dalam rangka memperpanjang daya simpan sebuah komoditi perkebunan yang pada gilirannya.
saat ini diketahui bahwa dibidang Investasi Pertanian menunjukan tren yang menggembirakan selama 6 tahun terakhir ini (2012-2017), dengan rata-rata peningkatan 57,5% per tahun.
Peningkatan investasi tersebut masih didominasi pada sub sektor perkebunan, meskipun Sub sektor Pertanian lainnya yaitu tanaman pangan (holtikultura dan peternakan) juga mengalami peningkatan walaupun masih belum signifikan.
Dampak perkembangan investasi tersebut adalah penggunaan dan pengembangan teknologi untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pasar. Untuk itulah kegiatan bimtek ini dilaksanakan sehingga para pembina teknis di bidang pengolahan hasil mendapatkan informasi teknologi inovatif yang berdaya saing dan berkembang saat ini.(Inro)
Editor : K20