Jambi — Jambiekspose.com. Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra, Apani membuka secara resmi rapat koordinasi penanggulangan bencana Se-Provinsi Jambi Senin(23/04/2018) Grand Hotel Jambi.
Turut mendampingi Kalak BPBD Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah, mewakili AKBP Drs. Harun Sohar mewakili Polda Jambi.
Dikatakan Arpani Saharudin,bahwa Provinsi Jambi memiliki karakter rawan bencana yang berbeda antar satu wilayah dengan wilayah lainnya.
“untuk wilayah barat potensi rawan bencana berupa gempa tektonik, vulkanik, maupun longsor dan banjir. Sementara wilaya tengah dan timur bencana yang sering terjadi, banjir, angin puting beliung serta kebakaran lahan, “terangnya.
Oleh karena itu sesungguhnya kita diharapkan kita sebagai personil kita sebagai aparatur yang terkait dengan penanggulangan bencana ini diharapkan kepada kita untuk memiliki kemampuan dan strategi strategi dalam rangka kita menghadapi bencana.
BPBD Provinsi Jambi harus memiliki sistem, metode, pola penanganan bencana yang sistematis terpadu dan cepat serta tepat sasaran.
“Apa yang sedang kita hadapi oleh karena itu tentunya kita tidak cukup dengan banyaknya anggota personil, Banyaknya anggota yang memiliki kemampuan akan tetapi kita juga harus didukung oleh masyarakat kita, “jelasnya.
juga sadar jika tahu juga mau bersama-sama kita dalam menghadapi bencana tersebut oleh karena itu sebelum kita memberikan pemahaman memberikan pembelajaran dan mengajak masyarakat kita tentunya sebagai aparatur.
Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Se-Provinsi Jambi ini berharap akan dapat meningkatkan koordinasi, sinkronisasi dan integritas program antar SKPD dalam rangka pengurangan resiko bencana ditengah masyarakat.
Ke depan, potensi kesiapan aparatur pemerintah beserta masyarakat harus mampu dan tanggung untuk menghadapi ancaman bencana.
Sementara itu ditambah Bachyuni Deliansyah, dengan melalui tema meningkatkan peran, fungsi dan strategi penanganan bencana daerah Provinsi Jambi Menuju Jambi tuntas 2021, meningkatkan koordinasi penyelenggaraan penanggulangan bencana, melaksanakan sinkronisasi kebijakan, program dan kegiatan.
“Metode Rakor ini dengan mengembangkan partisipatif sharing kebijakan dan pengalaman dengan melalui 3(tiga) cara, “jelasnya.
Pertama, pencerahan kebijakan daripada narasumber dari birokrasi dan Dinas terkait penanggulangan bencana Provinsi Jambi, kedua, diskusi Permasalahan dan solusi penguatan kelembagaan, ketiga, perumusan hasil Rakor penanggulangan bencana daerah Se-Provinsi Jambi.
Peserta yang mengikuti Rakor penanggulangan bencana Se-Provinsi Jambi ini ada sebanyak 100 orang terdiri dari
55 orang Kalak Kabupaten Kota, dari 45 orang instansi terkait, Narasumber 12 orang, moderator 7 orang.(Inro)
Editor : K20