Foto Inro, Kapokja BRG Buka Pelatihan
Jambi – – bertempat di Hotel Swiss-Belhotel Kota Jambi Kapokja BRG Wilayah Sumatera, Soesilo Indarto membuka secara resmi Peningkatan kapasitas teknis pembangunan infrastruktur pembahasan gambut sumur bor dansekat kanal untuk pemerintah daerah, TNI dan kepolisian Provinsi Jambi Jumat(16/11/2018).
Turut mendampingi Plt Kadishut Provinsi Jambi mewakili Sekda Provinsi Jambi, Yazel Fatra, Narasumber Korem 042 GAPU dan Polda Jambi.
Dikatakan oleh Soesilo Indarto, lahan dan rawa merupakan ekosistem yang unik, namun sangat rentan terhadap adanya gangguan eksternal.
“Ekosistem gambut terbentuk dari interaksi dan kesatuan antara substrat, air, dan vegetasi secara utuh dan solid. Untuk itu bagi masyarakat disekitar lahan gambut agar selalu menjaga jangan sampai terjadinya kerusakan, “jelasnya.
Kalau sudah terjadi kerusakan, seperti tahun 2015 yang lalu dimana adanya musim kemarau ditambah lagi oleh sifat manusia membersihkan lahan perkebunan mereka dengan cara membakar, sehingga lahan gambut itu terbakar sehingga membuat masyarakat banyak menghirup asap.
“salah satu dari pemerintah untuk mengatasi degradasi ekosistem gambut berserta dampak yang ditimbulkan dengan melakukan kegiatan pemulihan atau Restorasi secara sistematis, terencana dan terukur maka dibentuk suatu badan Restorasi Gambut melalui Perpres nomor 1 tahun 2016, “terangnya
Bagi BRG menggunakan 3(tiga) pendekatan pokok, pertama, pembasahan kembali gambut, seperti membuat Sekat kanal, sumur bor, kedua revegetasi, seperti persemaian, pengembangan bank benih dan revitalisasi, sumber mata pencaharian seperti pertanian tanpa bakar, peternakan dan budidaya lebah madu.
Dijelaskan oleh Yazel Fatra, tujuan dari pelatihan ini memberikan pengetahuan dan pemahaman dasar kepada para peserta tentang kebijakan Restorasi Gambut lingkup BRG.
“Sesuai dengan amanat kepres RI nomor 1 tahun 2016 tentang BRG telah ditargetkan untuk memulihkan kembali sekitar 2 juta ha lahan gambut yang terdegradasi di Indonesia dalam kurun waktu 2016-2020., “jelasnya.
Untuk Provinsi Jambi sendiri ditargetkan lahan gambut yang akan direstorasi seluas 151.662 ha dari luas lahan gambut lebih dari 900.000 ha yang terdiri dari lahan gambut pada kawasan lindung seluas 25.880 ha, lahan gambut pada kawasan budidaya berizin seluas 99.774 ha, serta lahan gambut pada kawasan budidaya tidak berizin seluas 26.008 ha.
Kehadiran BRG juga sangat mendukung upaya dan program penurunan lahan kritis di provinsi Jambi. Dalam rangka Restorasi Gambut di Provinsi Jambi 2018, BRG sedang mengupayakan pembangunan sekat kanal sebanyak 407 sekat, menyediakan 583 unit sumur bor, dan memberikan bantuan revitalisasi ke 19 desa gambut.
BRG dan TGRD perlu berkolaborasi dengan para pihak, baik dari Instansi pemerintah dalam hal ini termasuk pemerintah Kabupaten TNI Polri serta unsur masyarakat.
BRG melakukan kegiatan peningkatan kapasitas teknis pembangunan infrastruktur pembahasan gambut, sumur bor dan sekat kanal dengan tujuan untuk dapat memberikan pemahaman dasar, pengetahuan dan ketrampilan serta kepedulian terhadap kebijakan Restorasi Gambut.
Kasub Pokja Jambi BRG, agar para peserta mengetahui dan memahami tentang kebijakan Restorasi Gambut lingkup BRG, kemudian meningkatkan kepedulian para peserta tentang Restorasi Gambut melalui pembasahan lahan gambut.
Kegiatan ini diikuti oleh Peserta ada sebanyak 70 orang terdiri dari TNI, pihak kepolisian, masyarakat daerah, BPBD Kabupaten kota Se-Provinsi Jambi. (Inro)